Kota Pekanbaru Sentra ekonomi Terbesar di Sumatera

Kota Pekanbaru
Views: 135

Kota Pekanbaru adalah ibukota dan kota terbesar di provinsi Riau Indonesia.

Sejarah Singkat Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru Sentra ekonomi Terbesar di Sumatera
Kantor Gubernur Riau

Pada abad ke-18 wilayah yang kini menjadi Kota Pekanbaru berada pada lingkar pengaruh Kesultanan Siak dan Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah yang dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern.

Hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784 Kota Pekanbaru menjadi sebuah kota kecil pada Tahun 1948 dan Kota Praja pada tahun 1956 sebelum ditetapkan menjadi ibukota provinsi Riau sebagai pengganti dari Tanjung Pinang pada tahun 1959.

Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km2 yang kemudian bertambah menjadi 62,96 km2 dengan 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Senapelan dan Kecamatan 50.

Baca Juga:

Provinsi Termuda Provinsi Ke 38: Papua Barat Daya

Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 Kecamatan dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,500 kmĀ² setelah Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru yang kemudian ditetapkan melalui peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1987.

Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan Kota Pekanbaru ini dimekarkan menjadi 12 Kecamatan.

Saat ini Kota Pekanbaru merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatera dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan migrasi dan urbanisasi yang tinggi.

Keadaan Geografis

Secara geografis Kota Pekanbaru memiliki posisi yang sangat strategis yaitu berada pada jalur lintas Timur Sumatera yang terhubung dengan beberapa kota-kota besar di Sumatera seperti Medan, Padang dan Jambi.

Baca Juga:

Titik Nol Kilometer Indonesia Bukan Sabang-Merauke?Ini Faktanya!

Dengan wilayah administratif yang diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur sementara di bagian barat dan selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar.

Kota ini dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari Barat ke Timur dan berada pada ketinggian berkisaran antara 5 sampai 50 meter di atas permukaan laut.

Kota Pekanbaru ini juga termasuk beriklim tropis yaitu dengan suhu udara maksimumnya berkisar antara 34,1 derajat Celcius hingga 35,6 derajat Celcius dan suhu minimumnya di antara 20,2 derajat Celcius hingga 23.0 derajat Celcius.

Perkembangan Ekonomi Pekanbaru

Kota Pekanbaru Sentra ekonomi Terbesar di Sumatera

Saat ini Pekanbaru telah menjadi kota metropolitan yaitu dengan nama Pekan sikawan atau Pekanbaru Siak Kampar dan pelalawan.

Perkembangan perekonomian Pekanbaru sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak pabrik pulb dan kertas serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya.

Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Pekanbaru telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota ini.

Penemuan cadangan minyak bumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain.

Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini.

Selain itu muncul beberapa pusat perbelanjaan modern diantaranya yaitu Plaza Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, Mall Pekanbaru, Mall SKA, Mall Ciputra Seraya, Lotte Mart, Metropolitan Trade Center, Panam Square, Giant, Robinson, Transmart Pekanbaru dan Living World.

Kota Pekanbaru Sentra ekonomi Terbesar di Sumatera

Walau di tengah perkembangan pusat perbelanjaan modern pemerintah kota terus berusaha untuk tetap menjadikan pasar tradisional yang ada agar cepat bertahan diantaranya dengan melakukan peremajaan memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.

Beberapa pasar tradisional yang masih bertahan berdiri yaitu Pasar Bawah,Pasar Raya Senapelan atau Pasar Kodim, Pasar Handil, Pasar Rumbai, Pasar 50 dan Pasar Cik Puan.

Sementara dalam pertumbuhan di bidang industri di kota Pekanbaru juga terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 3,82% dengan kelompok industri terbesar pada sektor industri logam mesin elektronika dan aneka dan kemudian disusul industri pertanian dan Kehutanan.

Selain itu beberapa investasi yang ditanamkan di kota ini sebagian besar digunakan untuk penambangan bahan baku.

Fasilitas Olahraga

Sejak tahun 2009 Kota Pekanbaru mulai membenahi berbagai fasilitas olahraga Setelah Provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional 18 dan kualifikasi piala Asia u-22 tahun 2012.

Kota Pekanbaru Sentra ekonomi Terbesar di Sumatera
Stadion Utama Riau

Untuk menyambut peralatan akbar tersebut Pekanbaru membangun Stadion Utama Riau dengan kapasitas 43.923 kursi.

Selain itu lapangan golf tersebar di beberapa tempat pada kawasan kota ini yaitu diantaranya ada Pekanbaru Golf Corps Country Club Di Kubang Kulim, Simpang Tiga Golf course di Kompleks AURI, Rumbai Golf course di Kompleks IX dan Lapangan golf Labersa di Kompleks Labersa.

Keadaan Demografi

Pada tahun 2014 Kita Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di pulau Sumatera setelah Medan, Palembang, dan Bandar Lampung.

Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.

Etnis Minang merupakan menjadi etnis mayoritas atau terbesar pertama dengan persentase sekitar 40,96% kemudian Melayu 23,1 0% Jawa 15,70% Batak 11,04% dan Tionghoa sebanyak 2,5%.

Etnis Minang pada umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang, masyarakat Tionghoa Pekanbaru pada umumnya merupakan pengusaha pedagang dan pelaku ekonomi.

Selain berasal dari Pekanbaru sendiri masyarakat Tionghoa yang bermukim di Pekanbaru banyak yang berasal dari wilayah pesisir Provinsi Riau.

Perpindahan ibukota provinsi Riau dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru pada tahun 1959 memiliki andil besar menempatkan suku Melayu mendominasi struktur birokrasi pemerintahan Kota.

Namun sejak tahun 2002 hegemoni suku Melayu berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau dari pemekaran provinsi Riau .

Agama Dan Pendidikan

Kota Pekanbaru Sentra ekonomi Terbesar di Sumatera
Masjid An-Nur Pekanbaru

Agama Islam adalah merupakan agama yang dominan dianut oleh masyarakat Kota Pekanbaru dan sebagian lagi memeluk agama Kristen, Protestan, Buddha, Katolik, Konghucu dan Hindu.

Juga terdapat di kota ini sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama Kota Pekanbaru pada tahun 1994 ditunjuk untuk pertama kalinya menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ tingkat nasional yang ke-17 kali ini pada perlombaan membaca Alquran yang jika sebelumnya diikuti oleh satu orang utusan untuk setiap wilayah provinsi maka pada MTQ ini setiap provinsi mengirimkan 6 orang utusan

Beberapa perguruan tinggi juga terdapat di kota ini diantaranya adalah Politeknik chaltex Riau, Universitas Riau (UNRI), Universitas Islam Riau (UIR), UIN Suska, Universitas Muhammadiyah Riau dan Universitas Lancang Kuning.

Sampai tahun 2008 di Kota Pekanbaru baru sekitar 13,87% masyarakatnya dengan pendidikan tamatan perguruan tinggi dan masih didominasi oleh tamatan SLT sekitar 37,32% sedangkan tidak memiliki ijazah sama sekali sebanyak 12,94% dari penduduk kota Pekanbaru yang berumur 10 tahun ke atas.

Bidang Perhubungan

Di bidang perhubungan kota Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah Padang di sebelah barat, Medan di sebelah utara dan Jambi di sebelah selatan.

Terminal Bandar Raya Payung Sekaki merupakan pusat pelayanan transportasi Antar kota dan Antar Provinsi yang telah direncanakan pemerintah setempat menjadi sarana orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan akses ke sistem jaringan transportasi regional bandara dan pelabuhan.

Bandara Sultan Syarif Kasim 2 menjadi salah satu Bandar Udara tersibuk di Sumatera dan telah menjadi salah satu Bandara Internasional di pulau Sumatera.

Pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Riau juga sangat banyak namun berdasarkan aktivitasnya nama pelabuhan-pelabuhan Riau ini memiliki tujuan dan sasaran bagi peningkatan pelayanan angkutan barang maupun penumpang.

Keberadaan pelabuhan-pelabuhan di Riau juga berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia pasalnya Riau berada di pintu gerbang International seperti Malaysia Singapura dan Thailand sehingga mempengaruhi pertumbuhan sektor industri dan pariwisata Selain itu Trans Metro Pekanbaru merupakan sarana transportasi massal jalur darat di kota Pekanbaru sekaligus sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini.

Sumber: kQ guwatalk, Wikipedia

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Avatar

Uskhal

Uskhal adalah Pemilik dan Penulis di website Thoyron.Com.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *