Ternyata Baking Soda 3 Kali Lebih Kuat Daripada Baking Powder, Ini Bedanya
Nama kimia Baking Soda adalah Sodium Bicarbonate. Ia merupakan “dasar” dan pH-nya Alkaline (Basa), jadi perlu acids (asam) + panas tinggi untuk bereaksi.
Sehingga apakah itu dicampur dengan selai buah, susu, keju, cuka, citrus, buttermilk, krim, brown sugar, yogurt, cream of tartar, molasses, natural cocoa powder, madu, dsbnya, Baking Soda akan menghasilkan Karbondioksida yg kemudian berfungsi sebagai bahan pengembang dalam dunia perkuean dan perrotian.
Baking Soda (disingkat BS) merupakan material yg super kuat, bahkan 3-4 kali lipat lebih kuat daripada Baking Powder. Oleh sebab itu, terlalu banyak Baking Soda dalam resep justru akan membuat adonan retak / bantet / meluber / kering dan terasa pahit dengan kesan logam atau sabun di lidah. Sehingga cukuplah 0.25 sdt per 250 ml tepung dalam suatu resep kue.
Adapun Baking Powder (Bicarbonate Soda) mengandung Baking Soda di dalamnya, namun sudah tercampur dengan zat asam (cream of tartar / sodium aluminium sulfate) dan maizena.
Baca Juga:
9 Toko Grosir Telur Yang Menjual Telur Murah Tetapi Tidak Murahan
Oleh karena itu umumnya Baking Powder dijual dalam bentuk ”Double-Acting”, yang berarti proses pengembangan akan terjadi di dua tahap, yaitu saat dicampurkan dengan cairan dan saat dipanggang atau terpapar dengan panas.
Maka itu lebih baik untuk segera memanggang adonan yg sudah diberi Double Acting Baking Powder karena reaksinya sudah berlangsung saat mengaduk bahan dengan cairan.
Walaupun Baking Powder sudah mengandung asam di dalamnya bukan berarti tidak memerlukan bahan dengan pH asam di dalam suatu resep.
Oleh karena itu perlu uji coba untuk ketepatan takarannya sehingga adonan mengembang sempurna. Namun umumnya per 1 sdt Baking Powder biasanya untuk 250 mililiter tepung.
Di masyarakat banyak resep yg menggabungkan Baking Soda + Baking Powder. Fungsinya adalah jika hanya memakai Baking Soda, flavor asam akan terlalu lemah, sehingga perlu tambahan Baking Powder. Jadi perlu diseimbangkan antara efek mengembangnya dan flavor akhirnya. Keduanya juga membantu proses browning pada hasil akhir suatu resep.
Akan tetapi umumnya Baking Soda dipakai hanya 1/3 dari bobot Baking Powder dalam resep.
Baking Powder mengandung Sodium yg lebih tinggi daripada Baking Soda, Sehingga rasanya lebih asin / pahit. Itu artinya dalam suatu resep belum tentu anda bisa menggantikan posisi satu dengan yg lainnya kalau kehabisan bahan. Sehingga, hasilnya bisa terlalu asin / bantet / keras dan sebagainya.
Jika sampai kehabisan Baking Powder, buat dengan mencampurkan 2 bagian cream of tartar dengan 1 bagian baking soda. Jika ingin disimpan lama, mix dengan 1-2 sdt tepung maizena supaya tidak menggumpal.
Hati-hati terhadap tepung jenis “Self Rising Flour), karena di dalamnya sudah mengandung Baking Powder dan garam sehingga dengan sendirinya sudah bisa mengembang. Namun uji coba dengan menambahkan BS jika hasilnya kurang kuat daya “angkatnya”.
Baking Soda lebih tahan lama ketimbang Baking Powder. Keduanya perlu disimpan di tempat yang kering / dingin dan tertutup rapat. Tes kadaluarsa Baking Soda dengan mencampurkannya dengan cuka. Jika berbusa cepat maka masih ok. Untuk Baking Powder, mix dengan air panas. Jika berbusa maka masih ok.
Sekalipun tidak selalu, Baking Powder lebih banyak dipakai di resep kue bolu, muffin / cupcakes, dan kue lainnya. Namun BS lebih banyak digunakan pada produk roti, kukis, biskuit dan crackers. Untuk produk gorengan, Baking Powder digunakan untuk membuat adonan lebih ringan dan mengembang. Namun Baking Soda akan membuatnya lebih garing dan kering.
Sumber : Edwin Lau