20 Fakta Menarik Tentang Negara Suriname, Saudara Jauh Indonesia?
Suriname, sebuah negara yang terletak di kawasan Amerika Selatan ini sering dianggap sebagai saudara jauh indonesia.
Hal ini karena dikatakan bahwa mayoritas penduduk Negara Suriname berasal dari kelompok etnis Jawa. Namun, benarkah orang Jawa menjadi populasi mayoritas di negara tersebut?
Negara Suriname atau secara resmi disebut dengan nama Republik Suriname, adalah sebuah negara berdaulat yang berasal dari kawasan Amerika Selatan.
Baca Juga:
Ini 7 Sebabnya, Kota Depok Ingin Memisahkan Diri Dari Provinsi Jawa Barat
Lebih rinci, negara ini terletak di bagian pantai utara Amerika selatan dan berbatasan langsung dengan Samudera Atlantik. Selain itu, Suriname berbagi perbatasan daratnya dengan wilayah Guyana di bagian barat, dengan Guyana Prancis di bagian timur dan dengan Brazil di bagian selatannya.
Negara Suriname memiliki wilayah seluas 163.821 kilometer persegi, dan dengan luasnya tersebut Suriname adalah negara berdaulat terkecil di Amerika selatan.
Keadaan Geografis Negara Suriname
Secara umum, wilayah Suriname dibagi menjadi dua wilayah geografis utama, yaitu wilayah bagian selatan yang terdiri dari hutan hujan tropis dan sabana, dimana wilayah ini menutupi lebih dari 80% permukaan tanah suriname.
Dan wilayah bagian utara yang terdiri dari kawasan dataran rendah dan daerah pesisir, dimana sebagian besar penduduk Suriname tinggal di wilayah ini.
Baca Juga:
Penduduk Negara Suriname
Pada tahun 2021 lalu diperkirakan jumlah populasi penduduk Suriname adalah sekitar 613.000 jiwa. Dengan jumlahnya tersebut, Suriname adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di dunia.
Meski memiliki jumlah penduduk yang relatif sedikit, namun Suriname dikenal sebagai negara dengan penduduk paling beragam secara etnis dan budaya di kawasan Amerika Selatan dan Karibia.
Penduduk Negara Suriname ini dicirikan oleh tingkat keragamannya yang tinggi, di mana tidak ada kelompok demografis tertentu yang menjadi mayoritas.
Berdasarkan statistiknya, penduduk Suriname terdiri dari kelompok etnis India dengan presentase sekitar 27%, etnis Maroon 21%, Kreol atau Afro-Suriname 15%, Jawa 15%, etnis campuran sekitar 13%, pribumi 4%, dan 5% sisanya berasal dari beberapa kelompok etnis lain.
Suriname juga memiliki agama yang beragam yang dianut oleh penduduknya yang mencerminkan karakter multikultural negara itu Sekitar 52% penduduk suriname adalah penganut kekristenan, 18% adalah penganut agama hindu, 15% islam, sekitar 5% menganut aliran kepercayaan, 5% tidak bergama dan sisanya pemeluk agama-agama lain.
Sistem Pemerintahan Negara
Suriname adalah sebuah negara republik dengan sistem demokrasi perwakilan. Di negara ini, presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan yang bertanggung jawab untuk menjalankan kekuasaan eksekutif.
Presiden dipilih oleh dua pertiga atau suara mayoritas dari anggota majelis nasional yang mewakili cabang legislatif.
Sementara untuk cabang legislatif sendiri terdiri dari 51 anggota majelis nasional yang dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 5 tahun.
Chandrikapersad Santokhi atau yang lebih akrab disapa dengan Presiden Chan Santokhi, adalah presiden Negara Suriname saat ini. Dirinya merupakan presiden ke-9 Suriname yang resmi menjabat sejak juli 2020.
Dari segi ekonomi, Suriname dikategorikan sebagai negara berkembang. Perekonomian negara ini sangat bergantung pada sumber daya alamnya yang melimpah, seperti bauksit, emas, dan minyak bumi. Selain dari sumber daya alam, sumber pendapatan utama negara ini adalah dari pertanian dan pengiriman uang, yang sebagian besar berasal dari Belanda, Guyana Prancis dan Amerika Serikat.
Sejarah Negara Suriname
Sebelum kedatangan bangsa eropa, diketahui bahwa wilayah suriname sudah dihuni sejak sekitar 3000 tahun sebelum masehi.
Arawak dan karib adalah dua suku terbesar yang diketahui menghuni wilayah tersebut. Sementara suku Arawak dan karib yang lebih besar tinggal di sepanjang pantai dan sabana, kelompok masyarakat adat yang lebih kecil tinggal di hutan hujan pedalaman, seperti suku surinen, akurio, trio, warrau dan wayana.
Wilayah Negaranya Suriname mulai dikenal luas sejak sekitar abad ke-15, yaitu ketika bangsa-bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai guyana Orang Eropa pertama yang datang ke Suriname adalah penjelajah Spanyol dan pedagang belanda yang mengunjungi daerah itu bersama dengan bagian lain dari amerika selatan.
Pada tahun 1613, Belanda medirikan sebuah pos perdagangan di wilayah dekat sungai Suriname. Pada tahun 1650, Inggris mendirikan pemukiman permanen mereka di wilayah Suriname.
Dengan sekitar 3000 budak yang dibawa dari Afrika, Inggris mengembangkan perkebunan di wilayah tersebut dan menjadikan Suriname sebagai koloni perkebunan.
Perselisihan untuk menguasai wilayah ini pun muncul antara pihak Belanda dan Inggris. Dan pada tahun 1667, Belanda menyerang dan berhasil menduduki pemukiman yang didirikan oleh Inggris.
Pada tahun yang sama, melalui perjanjian Breda yang disepakati kedua belah pihak, wilayah Suriname kemudian diserahkan ke pihak Belanda dengan imbalan Inggris tetap mempertahankan koloni mereka di New Amsterdam, Amerika Utara.
Suriname kemudian berkembang menjadi koloni perkebunan yang berkembang, setelah para pekebun Belanda yang diusir dari Brazil pada pertengahan abad ke-17 menetap di daerah tersebut. Para pekebun koloni sangat bergantung kepada para budak untuk mengolah, dan memanen tanaman perkebunan mereka.
Namun karena jumlah penduduk pribumi yang terbatas, mereka kemudian mendatangkan budak-budak dari Afrika. Pada abad ke-18, selama periode ini, Suriname menjadi salah satu produsen utama untuk produk pertanian seperti gula, kopi, kapas dan kakao yang di kirim ke pasar Eropa.
Tahun 1799 atau akhir abad ke-18, Suriname kembali diduduki oleh Inggris. Selama berada di bawah kekuasaan Inggris pada awal abad ke-19, Suriname dikenal dengan nama British Interregnum.
Selanjutnya melalui perjanjian London pada agustus 1814 dan diratifikasi dalam perjanjian Wina, Suriname secara resmi dikembalikan lagi kepada pihak belanda pada tahun 1816.
Pada tahun 1863, pemerintah Belanda mulai secara bertahap menghapus sistem perbudakan di Suriname, dan masa transisi penghapusan budak ini berlangsung selama 10 tahun.
Namun, sebagai sebuah koloni perkebunan, suriname memiliki ekonomi yang bergantung pada tanaman komoditas padat karya. Dan untuk menutupi kekurangan tenaga kerja, sejak tahun 1873 belanda merekrut dan mendatangkan buruh kontrak dari Hindia Belanda khususnya Jawa dan dari India.
Selain itu, selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sejumlah kecil pekerja di datangkan ke wilayah ini dari China dan Timur Tengah. Selama periode perang dunia II, pada tahun 1942, Pemerintah Belanda yang saat itu berada di pengasingan mulai meninjau kembali hubungan antara Belanda dan koloninya dalam hal periode pasca-perang.
Setelah perang dunia berakhir, pada tahun 1948, pembicaraan tentang otonomi politik internal Suriname dimulai dan pemilihan umum untuk pertama kali diadakan di wilayah ini. Tahun 1954, Suriname diberikan otonomi dan memperoleh pemerintahan internal mereka sendiri, sementara Belanda tetap mempertahankan kendali pertahanan dan urusan luar negeri.
Pada periode ini Suriname menjadi salah satu negara konstituen atau negara penyusun dari kerajaan belanda.
Pada tahun 1974, atau setelah 20 tahun menjadi negara konstituen Kerajaan Belanda. Pemerintah daerah Suriname memulai negosiasi untuk kemerdekaan penuh dengan pemerintah Belanda.
Sebagai hasil dari negosiasi tersebut, Suriname diberi kemerdekaan secara penuh oleh pemerintah belanda pada 25 november 1975.
Dan untuk mengenal lebih jauh tentang negara ini berikut adalah 20 fakta tentang Negara Suriname.
Teori paling populer mengenai asal-usul nama suriname berasal dari kata surinen. Dimana surinen sendiri adalah salah satu suku indian yang tinggal di wilayah tersebut yang pertama kali melakukan kontak dengan para pendatang Eropa.
Sementara teori lain menyebutkan bahwa nama suriname diambil dari nama sungai tempat koloni bangsa Eropa didirikan. Teori ini berasal dari sumber-sumber Eropa paling awal, seperti yang tertulis dalam catatan, pada tahun 1598, tiga kapal armada belanda mengunjungi pantai liar dan menyebutkan melewati sungai surinamo.
Lalu pada tahun 1617, seorang notaris Belanda mengeja nama sungai di mana pos perdagangan belanda yang telah berdiri tiga tahun sebelumnya sebagai surrenant.
Ketika wilayahnya dikuasai oleh Belanda, Suriname lebih dikenal dengan sebutan Dutch Guiana atau Guyana Belanda. Hal ini karena, pada masa kolonialisme wilayah Suriname adalah bagian dari sebuah wilayah yang disebut dengan Guyana.
Pada masa tersebut Guyana dibagai menjadi tiga bagian, yaitu, Guiana Britania yang saat ini menjadi negara Guyana, Guiana Belanda saat ini Suriname, dan Guiana Prancis yang saat ini menjadi wilayah Guyana Prancis.
Seperti yang kita lihat pada gambar, desain bendera nasional Suriname terdiri dari 5 garis horisontal yang terdiri dari warna hijau, putih dan merah. Selain itu, pada desain tersebut terdapat lambang bintang dengan warna kuning yang terletak tepat ditengah-tengahnya.
Desain bendera ini secara resmi diadopsi sejak 25 november 1975. Adapun makna yang terkandung pada desain bendera Suriname ini antara lain, warna hijau melambangkan kesuburan tanah, putih melambangkan kebebasan dan keadilan, merah melambangkan kemajuan, dan lambang bintang berwarna kuning melambangkan persatuan dan masa depan yang cemerlang.
Bahasa Belanda adalah satu-satunya bahasa resmi dan bahasa yang digunakan dalam pendidikan, pemerintahan, bisnis, dan media di suriname. Karena hal tersebut, Suriname menjadi satu-satunya negara berbahasa Belanda di kawasan Amerika Selatan.
Suriname juga menjadi satu-satunya negara merdeka di benua Amerika di mana bahasa Belanda dituturkan oleh mayoritas penduduk dan salah satu dari dua negara yang tidak berbahasa latin di Amerika Selatan.
Selain bahasa Belanda, suriname juga memiliki sekitar 14 bahasa lokal yang digunakan sehari-hari. Bahasa-bahasa ini biasanya digunakan oleh komunitas-komunitas masyarakat suriname yang multikultural.
Bahasa lokal yang paling banyak digunakan di suriname antara lain, bahasa Hindustan, bahasa Kreol, bahasa Jawa, beberapa bahasa Maroon beberapa bahasa Amerindian, bahasa Mandarin bahasa Inggris bahasa Portugis dan bahasa Prancis.
Seperti yang sudah disebutkan diawal, bahwa Suriname memiliki agama yang beragam. Semua kelompok agama di negara ini hidup berdampingan secara damai dan toleransi beragama adalah satu hal yang diajarkan suriname kepada dunia.
Suriname adalah salah satu dari sedikit lokasi di dunia di mana sebuah sinagoga yahudi terletak di sebelah masjid. Negara ini juga merupakan rumah bagi tempat ibadah agama lain seperti kuil Hindu dan gereja Kristen.
Menariknya budaya kejawen juga masih dipraktikan oleh segelintir orang Suriname, terutama mereka yang keturunan Jawa.
Kejawen sendiri merupakan pandangan atau pedoman hidup yang dianut oleh sebagian orang terutama oleh suku Jawa dan suku lain yang tinggal di pulau Jawa. Kejawen didapatkan dari pemahaman dan filsafat sepanjang peradaban orang Jawa.
Keragaman etnis yang besar di Suriname sangat berkontribusi pada budayanya yang kaya, yang kemudian mencakup berbagai perayaan dan festival sepanjang tahun.
Orang Suriname merayakan holi, natal, hari kedatangan Jawa, hari kedatangan India, hari maroon, diwali, idul fitri, jumat agung, dan banyak lagi festival dan upacara sekuler dan keagamaan.
Suriname dikabarkan mempunyai tingkat konsumsi kembang api atau petasan tertinggi per kapita di dunia.
Para peluncur kembang api atau yang disebut dengan pyromaniacs mulai menambakkan kembang api beberapa hari sebelum hari natal dan malam terakhir sampai memasuki tahun baru.
Pada hari tahun baru toko-toko di paramaribo menembakkan deratan petasan kertas berwarna merah yang dinamakan dengan pagara.
Mata uang resmi dari negara Suriname adalah dolar Suriname mata uang ini mulai digunakan sebagai alat transaksi yang sah sejak tahun 2004 setelah menggantikan mata uang suriname yang lama yaitu Gulden Suriname.
Secara internasional, Dolar Suriname dikodekan dengan SRD, jika kita coba konversi ke mata uang negara kita, 1 dolar Suriname memiliki nilai tukar sekitar 609 rupiah.
Paramaribo adalah kota terbesar sekaligus ibukota dari negara Suriname. Kota ini menjadi tempat tinggal bagi sekitar 50% penduduk suriname.
Pada tahun 2002, UNESCO menetapkan bagian dalam kota Paramaribo sebagai salah satu situs warisan dunia, karena tempat ini memiliki banyak bangunan penting secara historis dan signifikansi keagamaan.
Paramaribo dianggap sebagai salah satu dari area kebudayaan yang menarik di Amerika selatan, dengan banyaknya bangunan dari masa kolonial pada abad ke-17 dan 18 yang masih terlihat di sana.
Arsitektur Belanda sangat kental dalam bangunan-bangunan tua di kota ini. Menariknya Suriname hanya memiliki 1 gedung bioskop di negaranya.
Dan bioskop ini berada di kota Paramaribo. Jika dilihat di peta dunia, wilayah Suriname berada sedikit di sebelah utara garis katulistiwa.
Negara ini terletak di sebuah kawasan yang disebut sebagai Guiana Shield atau Perisai Guyana, yaitu salah satu dari 3 kraton lempeng tektonik di Amerika Selatan.
Guyana Shield adalah salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dan memiliki banyak spesies endemik. Karena lokasinya tersebut, wilayah Suriname sendiri diketahui memiliki keanekaragaman hayati yang tergolong tinggi.
Pada tahun 2013 lalu, sebanyak 16 ilmuwan internasional meneliti ekosistem dalam sebuah ekspedisi selama tiga minggu di daerah aliran sungai palumeu hulu suriname. Para ilmuan ini berhasil mengkatalogkan sebanyak 1.378 spesies dan menemukan sekitar 60 spesies baru, termasuk enam katak, satu ular, dan 11 ikan yang kemungkinan merupakan spesies yang sebelumnya tidak diketahui. Suriname juga memiliki salah satu kawasan hutan lindung terbesar di dunia.
Central Suriname Nature Reserve atau Pusat Cagar Alam Suriname adalah salah satu kawasan hutan lindung yang mencakup sekitar 4 per 5 bagian selatan negara Suriname. Hutan ini memiliki lebih dari 1000 spesies pohon dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna termasuk banyak hewan yang dilindungi, misalnya berang-berang sungai raksasa, armadillo raksasa, dan jaguar. Oleh UNESCO kawasan cagar alam ini ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia di Suriname.
Julianatop adalah gunung tertinggi di Suriname dengan titik tertingginya berada pada 1.280 meter diatas permukaan laut. Sementara titik terendahnya berada pada sebuah lokasi tanpa nama di dataran pantai dan berada pada titik 2 meter dibawah permukaan laut. Waduk Brokopondo adalah waduk terbesar di Suriname, yang memiliki luas permukaan sekitar 1.560 kilometer persegi, dengan luas daerah tangkapan air sebesar 12.200 kilometer persegi yang mencakup hampir 1% luas negara. Dengan luasnya tersebut, waduk Brokonpodo juga disebut sebagai salah satu waduk terbesar di dunia. Waduk brokopondo sendiri, secara resmi bernama waduk Profesor Doktor Ingenieur WJ van Blommestein Meer. Namanya tersebut diambil dari nama seorang insinyur hidrologi Belanda Willem Johan van Blommestein.
Fakta menariknya adalah insinyur Willem Johan van Blommestein adalah seorang Belanda kelahiran Surakarta atau Solo, Jawa Tengah. Kabar gembira bagi kamu yang punya impian untuk berkunjung ke suriname.
Dilansir dari situs kemlu.go.id, terhitung mulai tanggal 1 september 2020, bebas visa secara resmi berlaku dan diberikan bagi WNI pemegang paspor diplomatik, paspor dinas dan paspor biasa.
WNI pemegang paspor diplomatik, paspor dinas dan paspor biasa dengan masa berlaku minimal 6 bulan, dapat masuk, keluar, transit atau tinggal tanpa visa di suriname apabila tidak lebih dari 30 hari. Begitupun sebaliknya dengan warga negara Suriname yang berkunjung ke Indonesia.
Sumber: YouTube