6 Sebab Harga Telur Naik, Salah Satu Sebabnya Karena Persiapan Pemilu 2024
Peternak ayam membeberkan soal alasan dan penyebab harga telur naik pasca hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah ini.
1.Harga telur naik dipicu peningkatan kebutuhan dan pesanan nasi bungkus dan rames di masa pendaftaran bakal calon legislatif pada Mei ini. Karena di bulan Mei ini sudah mulai pendaftaran bakal caleg merata di seluruh Indonesia. Otomatis kebutuhan nasi bungkus atau nasi rames pasti juga meningkat.
2.Karena posisi populasi ayam petelur nasional yang belum pulih 100 persen.
Baca Juga:
9 Toko Grosir Telur Yang Menjual Telur Murah Tetapi Tidak Murahan
3.Harga telur naik juga dipicu harga pokok produksi telur yang meningkat seiring lonjakan harga pakan pabrik saat ini namun pemerintah tidak bisa lakukan intervensi pabrikan. Untuk mengimbangi kenaikan itu, harga telur otomatis ikut naik agar peternak tak merugi.
4.Karena permintaan telur ayam negeri juga naik. setelah libur panjang Idul Fitri 1444 Hijriah lalu semua pedagang memesan telur ke para peternak langsung
5.Adanya program Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang membagikan bantuan sosial (bansos) telur kepada keluarga rentan stunting (KRS) di 7 provinsi.
Adanya program bansos KRS ini ternyata membantu perekonomian peternak rakyat menjadikan harga telur ayam ras ini menjadi di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Ini bisa membantu meningkatkan permintaan telur dan daging ayam, sehingga harga akan bisa di atas HPP sehingga ada margin dan bisa berproduksi dengan baik. Karena harga sering di bawah HPP di kandang atau on farm selama ini, apalagi saat pandemi kami banyak yang gulung tikar.
6.Banyak hajatan di masyarakat seperti pesta pernikahan memicu permintaan akan telur ayam negeri dan akhirnya harga ikut terdongkrak naik.
Kenaikan harga telur selepas Idulfitri biasanya terjadi hingga H+21 sampai dengan H+27. Hal tersebut juga terjadi pada Lebaran kali ini, meski puncak kenaikan harga sudah mulai landai.
Sumber: CNN Indonesia