6 Jajanan Tradisional Minang Yang Lezat-lezat
Jajanan tradisional Minang juga tak kalah enak dan nikmatnya dengan makanan beratnya seperti rendang, Kalio, dendeng dan lain-lain. Bahan bakunya pun murah dan mudah didapat seperti ubi kayu atau singkong
Beberapa jajanan tradisional Minang yang lezat-lezat sebagai berikut :
Siapa yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini, Karipik sanjai meski masyarakat setempat y karupuak sanjai adalah penganan Khas Kota Bukittinggi yang terbuat dari ubi kayu.
Industri keripik sanjai memang sudah sejak lama berkembang pesat di Bukittinggi dengan bentuk industri rumah tangga (IRT). Tidak ada catatan mengenai kapan persis awal mula keripik sanjai ditemukan dan mulai diproduksi. Industri tersebut tumbuh dengan merek yang beragam dengan ciri khas dan inovasi yang beragam pula. Namun, tidak banyak yang tahu tentang asal mula keripik sanjai ini, kenapa dinamakan demikian.
Kisah ini bermula dari sebuah kampuang yang bernama Sanjai di bagian utara Kota Bukittinggi. Kampuang Sanjai ini terletak di Desa Manggis, Kelurahan Manggis Gantiang Sanjai, Kota Bukittinggi. Dari sanalah produk tersebut mulai diproduksi dan menjadi usaha dan profesi utama beberapa keluarga.
Ubi atau singkong yang tumbuh di kampuang sanjai ini tidak sama dengan kampung-kampung lainnya di Bukittingi, ubi di daerah sanjai memiliki rasa yang sangat khas dan renyah. Sehingga kepopuleran keripik singkong yang berasal dari daerah sanjai ini cepat tersebar ke daerah-daerah lain, bahkan hingga menyebar ke seantero ranah Minangkabau. Uniknya, nama sanjai pun akhirnya menjadi sebutan umum untuk jenis keripik singkong asal Bukittinggi ini.
Keripik Singkong Balado dari daerah sanjai ini memiliki tekstur yang sangat renyah dan rapuh, sehingga ketika mencampurkan bumbu lado dilakukan dengan menggunakan kuas satu persatu, berbeda dengan keripik singkong yang lain pemberian bumbu ladonya bisa dengan menggunakan mesin.
Diketahui, saat ini usaha tersebut sudah turun-temurun berlanjut hingga beberapa generasi. Walaupun jumlahnya semakin menurun karena tidak mampu bertahan dengan persaingan terkini.
Baca Juga:6 MASAKAN KHAS MINANGKABAU SUMATERA BARAT
Paruik Ayam
Jajanan tradisional Minang ini jika dibahasindonesiakan, paruik ayam berarti perut ayam. Walaupun memiliki arti yang sama, kedua makanan tersebut sangatlah berbeda. Perut ayam adalah makanan yang berasal dari Malang sedangkan paruik ayam berasal dari ranah Minang.
Perbedaan yang paling mecolok adalah dari segi bentuknya. Perut ayam berbentuk seperti gulungan yang melingkar layaknya seperti usus yang melingkar, beda halnya dari makanan khas Minang ini yang berbentuk bulat seperti telur ayam dan dilapisi dengan gula putih.
Perbedaan selanjutnya yaitu dari bahan utamanya. Jika perut ayam bahan utamanya berupa tepung terigu, paruik ayam berbahan utama singkong yang membuat rasa keduanya menjadi jauh berbeda.
Paruik ayam memiliki rasa yang manis dikarenakan lapisi dengan gula pasir. Teksturnya condong agak keras karna berbahan utama singkong. Paruik ayam akan terasa crispy saat digigit karna melaui proses penggorengan 2 kali. Perpaduan rasa manis gurih dan crispy akan didapat kan dari makanan khas minang yang satu ini. Cocok sekali menjadi camilan disaat ingin makanan yang manis manis.
Kue Sangko marupakan salah satu kue khas jajanan tradisional Minang dari Kabupaten Pasisir Selatan Sumatra Barat. Kue ini banyak ditemukan di Nagari Painan sampai saat. Bahan utama yang digunakan untuk mambuat kue sangko yaitu tapung beras dan gula mereh ditambah dengan bumbu-bumbu lainnya. Biasanya makanan ini dibuat ketika acara pesta perkawinan baik yang dilakukan oleh pihak perempuan ataupun laki-laki. Kue Sangko juga dihidangkan bagi pengantin laki-laki ketika berada dirumah pengantin laki-laki. Di samping itu, kue sangko juga dibuat sebagai kue untuk hari raya baik Idul Fitri atau Idul Adha.
Cara membuat kue sangko tidaklah sesulit yang dipikirkan oleh setiap orang. Cukup mencampurkan tepung beras dan gula merah lalu diaduk menjadi sebuah adonan . Adonan dimasukan ke dalam cetakan yang telah disiapkan. Tahap selanjutnya ku dibakar baik dengan kayu api atau dengan bara.
Sate Pariaman umumnya hampir sama dengan Sate Padang Lainnya.Namun jajanan tradisional Minang ini sebagai pembedanya terletak pada kuah.
Sate Pariaman memiliki warna kuah yang merah dan lebih pedas dari Sate Padang .
Kuahnya tidak terlalu kental karena menggunakan tambahan tepung beras.
Kacimuih merupakan kuliner khas jajanan tradisionalMinang yang berjenis kueh basah.
Kacimuih berbahan dasar singkong yang telah dikukus, dipadukan dengan parutan kelapa dan diberi tambahan gula aren/gula putih sebagai topping-nya
Jajanan ini memiliki tekstur yang lunak dengan rasa yang gurih dan manis. Dapat dijumpai di sekitaran Pasa Pagi Tembok atau Pasa Bawah Kota Bukittinggi. Harganya cukup terjangkau.
Sala Laial atau Sala Lauak Bulek merupakan kuliner jajanan tradisional Minang berjenis gorengan khas Pariaman.
Gorengan ini terbuat dari adonan tepung beras dan ikan yang ditambah beberapa rempah-rempah.
memiliki cita rasa yang gurih, cukup asin dan renyah. Sala Lauak bisa dijadikan cemilan hingga disajikan sebagai pelengkap makan,
Sala Lauak ini mudah ditemukan di Pantai Gandoria, Kota Pariaman dan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Sumber: Tulisan dan Gambar Seluruhnya Diambil Fanpage Sumbar Awak